Bagaimana Cara Memilih Antivirus Yang Bagus?

Table of Contents

Antivirus itu kayak satpam digital buat komputer atau laptop kita. Ibaratnya, kalau kita punya rumah, kita pasti pengen ada satpam yang jagain biar nggak dimasukin maling, kan? Nah, antivirus ini tugasnya sama, yaitu jagain komputer kita dari serangan virus, malware, ransomware, dan segala macam ancaman digital lainnya.

Di era digital sekarang, nggak pake antivirus itu sama aja kayak nyetir motor nggak pake helm. Bahaya banget! Data-data penting kita bisa ilang, akun media sosial kita bisa dibajak, bahkan uang di rekening bank bisa ludes. Serem, kan? Makanya, punya antivirus itu hukumnya wajib banget!


Kenapa Sih Antivirus Penting Banget?

Mungkin banyak yang mikir, "Ah, paling cuma virus biasa, bisa dihapus manual." Eits, jangan salah! Ancaman digital sekarang udah makin canggih dan beragam.

  • Virus: Ini yang paling umum kita denger. Virus itu program jahat yang bisa merusak file, memperlambat komputer, atau bahkan bikin komputer crash total.
  • Malware: Ini istilah yang lebih luas dari virus. Malware bisa berupa virus, trojan, spyware, adware, dan lain-lain. Intinya, semua program jahat yang berniat merusak atau mengambil data kita.
  • Ransomware: Ini nih yang lagi hits dan bikin panik. Ransomware itu jenis malware yang ngunci semua file kita dan minta tebusan biar file-nya bisa dibuka lagi. Kalau nggak dibayar, file-nya bisa hilang selamanya!
  • Phishing: Ini bukan virus, tapi modus penipuan lewat email atau website palsu yang mirip aslinya. Tujuannya buat dapetin data pribadi kita kayak username, password, atau nomor kartu kredit. Antivirus yang bagus biasanya punya fitur buat ngedeteksi email atau website phishing.
  • Spyware: Program jahat yang diem-diem ngumpulin informasi tentang kebiasaan kita Browse, password, atau data pribadi lainnya. Ngeri, kan?

Tanpa antivirus yang memadai, komputer kita bisa jadi target empuk buat semua ancaman di atas. Makanya, jangan pernah anggap remeh urusan antivirus ini!


Memilih Antivirus: Gampang-Gampang Susah!

Sekarang, di pasaran itu banyak banget pilihan antivirus, dari yang gratisan sampai yang berbayar, dari yang terkenal sampai yang kurang familiar. Nah, ini nih yang bikin bingung. Gimana sih cara milih antivirus yang bagus? Tenang, gue bakal bantu jelasin satu per satu biar lo nggak pusing.

1. Pertimbangkan Budget Lo

Ini poin paling pertama dan paling penting. Antivirus itu ada yang gratisan dan ada yang berbayar.

  • Antivirus Gratisan:
    • Keuntungan: Jelas, nggak perlu keluar uang. Cocok buat yang budgetnya mepet atau cuma butuh perlindungan dasar. Beberapa antivirus gratisan yang cukup populer kayak Avast Free Antivirus, AVG AntiVirus Free, atau Windows Defender (sekarang disebut Microsoft Defender Antivirus).
    • Kekurangan: Biasanya fiturnya terbatas. Perlindungannya cuma sebatas virus standar dan malware umum. Jarang ada fitur tambahan kayak VPN, parental control, atau firewall yang lebih canggih (kecuali yang udah jadi bagian dari Windows Security). Support teknisnya juga kadang kurang responsif.
    • Kapan Cocok Dipakai: Kalau lo cuma pake komputer buat Browse ringan, ngetik dokumen, atau sesekali nonton YouTube, antivirus gratisan mungkin udah cukup. Tapi, jangan berharap lebih ya!
  • Antivirus Bawaan OS Windows (Microsoft Defender Antivirus):
    • Nah, ini nih yang sering dilupakan atau malah nggak dianggap. Sejak Windows 8, Microsoft udah nyediain antivirus bawaan bernama Windows Defender (sekarang di Windows 10 dan 11 lebih dikenal sebagai bagian dari Microsoft Defender Antivirus yang terintegrasi di Windows Security).
    • Keuntungan:
      • Gratis dan Terintegrasi: Lo nggak perlu install apa-apa lagi, karena udah langsung ada di OS Windows. Ini bikin dia sangat ringan dan nggak membebani sistem.
      • Update Otomatis: Microsoft terus-menerus ngasih update database dan fitur ke Defender, jadi perlindungannya selalu up-to-date.
      • Cukup Kuat: Jangan salah, Microsoft Defender ini bukan antivirus ecek-ecek! Dalam beberapa tahun terakhir, performanya udah jauh meningkat dan seringkali dapet rating bagus dari lembaga penguji independen (AV-TEST, AV-Comparatives) untuk perlindungan dasar. Dia efektif ngelindungin dari virus, malware, bahkan ransomware umum.
      • Minimal Konflik: Karena dia bawaan sistem, potensi konfliknya dengan OS atau aplikasi lain sangat kecil.
    • Kekurangan:
      • Fitur Tambahan Terbatas: Meskipun perlindungan dasarnya bagus, fitur tambahan kayak VPN, password manager, atau parental control yang lebih canggih (dibandingkan yang disediakan Windows Security secara keseluruhan) nggak selengkap antivirus berbayar.
      • Kadang Kurang Jelas: Beberapa pengguna merasa notifikasinya kurang detail atau kurang informatif dibanding antivirus pihak ketiga.
    • Kapan Cocok Dipakai: Microsoft Defender Antivirus sangat cocok buat pengguna rumahan biasa yang nggak punya aktivitas berisiko tinggi (kayak sering download software bajakan, sering buka link aneh-aneh). Dengan perlindungan dasar yang udah mumpuni dari Defender, ditambah kehati-hatian pengguna, ini bisa jadi pilihan yang sangat efektif tanpa perlu keluar biaya sepeser pun. Namun, kalau lo sering melakukan aktivitas berisiko tinggi atau menyimpan data yang super krusial, antivirus berbayar mungkin menawarkan lapisan proteksi ekstra yang lebih komprehensif.
  • Antivirus Berbayar:
    • Keuntungan: Fiturnya jauh lebih lengkap dan canggih. Perlindungannya lebih menyeluruh dari berbagai jenis ancaman, termasuk ransomware, phishing, dan spyware. Biasanya udah dilengkapi firewall, VPN, password manager, parental control, bahkan optimasi performa komputer. Support teknisnya juga lebih terjamin.
    • Kekurangan: Jelas, harus keluar uang. Harga langganannya bervariasi, tergantung fitur dan durasi langganan.
    • Kapan Cocok Dipakai: Kalau lo sering transaksi online, menyimpan data-data penting, atau sering download file dari internet, antivirus berbayar adalah pilihan yang lebih aman dan bijak. Investasi kecil buat keamanan data yang nggak ternilai harganya.

Tips: Kalau lo nggak yakin mau beli yang berbayar atau nggak, coba aja manfaatin masa trial yang biasanya dikasih sama penyedia antivirus berbayar. Lumayan kan, bisa nyobain dulu fiturnya sebelum mutusin buat beli. Atau, kalau lo pengguna Windows biasa, coba andalkan dulu Microsoft Defender Antivirus yang udah ada. Kalau merasa cukup, nggak perlu lagi install antivirus pihak ketiga.


2. Fitur Apa Aja yang Dibutuhin?

Ini nih yang sering dilupain. Banyak yang cuma fokus ke "antivirus" nya aja, padahal fitur lain juga penting banget.

  • Real-time Protection: Ini fitur wajib! Antivirus harus bisa mendeteksi dan memblokir ancaman secara real-time atau saat itu juga, sebelum sempat ngerusak komputer kita. Microsoft Defender Antivirus juga punya fitur ini.
  • Scan On-Demand: Antivirus harus punya kemampuan buat nge-scan seluruh sistem atau file tertentu sesuai perintah kita. Ini penting buat ngecek kalau-kalau ada virus yang nyempil. Microsoft Defender Antivirus juga bisa melakukan ini.
  • Update Database Otomatis: Virus dan malware itu berkembang terus setiap hari. Antivirus yang bagus harus punya fitur update database otomatis biar selalu up-to-date dan bisa ngedeteksi ancaman terbaru. Microsoft Defender Antivirus melakukan update otomatis melalui Windows Update.
  • Firewall: Ini semacam tembok pembatas yang ngatur lalu lintas data yang masuk dan keluar dari komputer kita. Firewall yang bagus bisa mencegah akses yang nggak diinginkan ke komputer kita. Windows sudah punya Windows Defender Firewall yang sangat efektif, ini terintegrasi dengan Microsoft Defender Antivirus.
  • Web Protection / Safe Browse: Fitur ini ngebantu kita waktu Browse. Dia bakal ngasih peringatan kalau kita mau buka website yang terindikasi berbahaya atau phishing. Penting banget buat yang suka klik-klik link yang nggak jelas. Microsoft Defender Antivirus juga punya fitur ini, terutama di browser Microsoft Edge, dan juga untuk aplikasi lain.
  • Email Protection: Fitur ini bakal ngecek email yang masuk dan keluar dari komputer kita. Dia bisa ngedeteksi kalau ada lampiran email yang terinfeksi atau email phishing. Fitur ini lebih umum ditemukan di antivirus berbayar, meskipun Defender juga punya kemampuan dasar untuk memindai lampiran.
  • Ransomware Protection: Ini fitur krusial di zaman sekarang. Fitur ini bisa ngebantu ngelindungi file-file kita dari serangan ransomware yang nyebelin itu. Microsoft Defender Antivirus punya fitur Controlled Folder Access yang sangat efektif untuk melindungi folder-folder penting dari ransomware.
  • Parental Control: Kalau lo punya anak dan komputer lo sering dipake bareng, fitur ini bisa berguna banget. Lo bisa ngatur website apa aja yang boleh diakses dan berapa lama anak lo boleh main komputer. Windows Family Safety menyediakan fitur ini yang terintegrasi dengan Microsoft Defender.
  • Password Manager: Beberapa antivirus berbayar udah nyediain fitur password manager. Ini berguna banget buat nyimpen password-password kita biar nggak gampang lupa dan tetap aman.
  • VPN (Virtual Private Network): Beberapa antivirus premium juga udah bundling sama VPN. VPN ini berguna banget buat ngejaga privasi kita waktu berselancar di internet, terutama kalau lagi pake WiFi publik.

Penting: Nggak semua fitur di atas wajib ada di antivirus pilihan lo. Sesuaikan aja dengan kebutuhan dan kebiasaan lo dalam berinteraksi dengan komputer. Misalnya, kalau lo nggak punya anak, fitur parental control mungkin nggak terlalu penting.


3. Performa dan Kompatibilitas

Antivirus itu jalan di background komputer lo. Jadi, penting banget buat milih antivirus yang nggak bikin komputer lo lemot.

  • Ringan dan Nggak Boros Sumber Daya: Beberapa antivirus bisa bikin komputer jadi berat dan lemot, apalagi kalau RAM komputer lo kecil. Cari antivirus yang review-nya bilang nggak terlalu membebani sistem. Microsoft Defender Antivirus terkenal sangat ringan karena terintegrasi dengan sistem operasi.
  • Kompatibilitas Sistem Operasi: Pastikan antivirus yang lo pilih kompatibel sama sistem operasi yang lo pake (Windows, macOS, Android, iOS). Jangan sampai udah beli mahal-mahal, eh nggak bisa diinstall.
  • Nggak Konflik sama Aplikasi Lain: Ada beberapa kasus di mana antivirus malah konflik sama aplikasi lain yang udah terinstall di komputer. Ini bikin komputer jadi nggak stabil. Cari tahu review dari pengguna lain apakah antivirus yang lo mau ada masalah kayak gitu.

Cara Ngecek Performa: Lo bisa coba liat benchmark dari lembaga independen kayak AV-Comparatives atau AV-TEST. Mereka biasanya ngetes performa antivirus dan ngasih rating seberapa besar dampaknya ke sistem.


4. Tingkat Deteksi dan Akurasi

Ini adalah inti dari sebuah antivirus, yaitu seberapa jago dia ngedeteksi dan ngeblokir ancaman.

  • Tingkat Deteksi Tinggi: Antivirus yang bagus harus punya tingkat deteksi yang tinggi, artinya dia bisa mengenali sebagian besar virus dan malware yang ada.
  • False Positives Rendah: Ini juga penting. False positive itu kondisi di mana antivirus ngedeteksi file yang aman sebagai virus. Kalau terlalu sering false positive, ini bisa bikin kita males pake antivirusnya atau bahkan salah hapus file penting.
  • Reputasi dan Uji Independen: Jangan cuma percaya sama klaim dari produsen antivirusnya. Cari tahu review dan hasil uji independen dari lembaga kayak AV-Comparatives, AV-TEST, atau Virus Bulletin. Mereka secara berkala ngelakuin pengujian dan ngasih peringkat antivirus mana aja yang performanya paling bagus. Penting untuk dicatat bahwa Microsoft Defender Antivirus seringkali mendapatkan hasil yang sangat baik dalam uji coba lembaga independen ini, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuannya.

Contoh Lembaga Penguji:

  • AV-TEST: Lembaga independen dari Jerman yang ngetes antivirus dari berbagai aspek, termasuk proteksi, performa, dan kegunaan.
  • AV-Comparatives: Lembaga independen dari Austria yang juga secara rutin ngelakuin pengujian antivirus.
  • Virus Bulletin: Lembaga penguji antivirus yang udah lama banget ada dan dikenal reputasinya.

5. Antarmuka Pengguna (UI) dan Kemudahan Penggunaan

Antivirus itu harus gampang dipake, nggak bikin pusing.

  • Antarmuka yang Intuitif: Tampilan antivirusnya harus gampang dimengerti, nggak banyak menu yang bikin bingung. Pengaturan dan fitur-fiturnya harus mudah diakses. Antarmuka Windows Security (tempat Microsoft Defender Antivirus berada) relatif sederhana dan mudah dipahami bagi pengguna awam.
  • Notifikasi yang Jelas: Antivirus harus ngasih notifikasi yang jelas dan informatif kalau ada ancaman atau hal penting lainnya.
  • Jadwal Scan Otomatis: Fitur ini penting biar kita nggak perlu repot-repot nge-scan manual setiap saat. Antivirus bisa diatur buat nge-scan secara otomatis di waktu-waktu tertentu. Microsoft Defender Antivirus secara otomatis melakukan scan di latar belakang.

6. Layanan Pelanggan (Customer Support)

Meskipun jarang dipake, layanan pelanggan itu penting banget kalau kita nemuin masalah atau butuh bantuan.

  • Responsif: Tim support harus responsif dan cepet bales kalau kita ada pertanyaan atau masalah.
  • Berbagai Saluran Komunikasi: Sebaiknya ada pilihan buat menghubungi support, bisa lewat email, telepon, live chat, atau forum komunitas. Untuk Microsoft Defender, lo bisa mengandalkan support Windows atau forum Microsoft.
  • Basis Pengetahuan (Knowledge Base): Akan lebih bagus kalau ada basis pengetahuan atau FAQ yang lengkap di website mereka, jadi kita bisa nyari solusi sendiri.

7. Pertimbangkan Reputasi Merek

Beberapa merek antivirus udah punya reputasi bagus dan terpercaya selama bertahun-tahun. Merek-merek ini biasanya punya tim riset yang kuat buat ngembangin teknologi deteksi ancaman terbaru.

Beberapa nama besar yang sering direkomendasikan antara lain:

  • Bitdefender: Sering dapet rating tinggi buat tingkat deteksi dan fiturnya yang lengkap.
  • Kaspersky: Juga terkenal dengan tingkat deteksi yang bagus dan fitur-fiturnya yang komprehensif.
  • Norton: Salah satu pemain lama di industri antivirus yang terus berinovasi.
  • Avast: Punya versi gratisan yang cukup populer dan versi berbayar dengan fitur lengkap.
  • AVG: Mirip Avast, punya versi gratisan dan berbayar.
  • ESET: Dikenal ringan dan performanya bagus.
  • McAfee: Juga salah satu nama besar di dunia keamanan siber.

Bukan berarti antivirus yang kurang terkenal itu jelek ya. Tapi, kalau lo masih bingung, milih merek yang udah punya nama dan reputasi bagus bisa jadi pilihan yang lebih aman.


Kesalahan Umum Saat Memilih Antivirus

Biar lo nggak salah langkah, perhatiin juga beberapa kesalahan umum ini:

  • Nggak Pakai Antivirus Sama Sekali: Ini kesalahan fatal! Udah dijelasin di awal, ini sama aja nyari penyakit. Kalau lo pengguna Windows, minimal banget pake Microsoft Defender Antivirus yang udah ada! Jangan dimatiin tanpa alasan yang jelas.
  • Pake Dua Antivirus Sekaligus: Jangan pernah install dua antivirus utama sekaligus di satu komputer (termasuk antivirus pihak ketiga dan Microsoft Defender Antivirus). Ini bisa bikin konflik, komputer jadi lemot, bahkan crash. Kalau lo install antivirus pihak ketiga, Microsoft Defender Antivirus secara otomatis akan nonaktif atau masuk mode pasif agar nggak terjadi konflik. Ini normal dan memang seharusnya begitu. Kalau mau, lo bisa pake satu antivirus utama dan satu anti-malware scanner yang sifatnya cuma buat on-demand scan (bukan real-time protection), kayak Malwarebytes.
  • Nggak Update Antivirus: Antivirus itu wajib di-update secara berkala. Kalau nggak di-update, dia nggak bakal bisa ngedeteksi ancaman terbaru. Pastikan Windows lo juga selalu ter-update agar Microsoft Defender Antivirus selalu prima.
  • Percaya Sama Antivirus Bajakan: Jangan pernah pake antivirus bajakan! Selain ilegal, antivirus bajakan justru bisa jadi jalan masuknya virus atau malware ke komputer lo. Mending pake yang gratisan tapi legal daripada yang bajakan.
  • Terlalu Fokus ke Harga Murah: Memang budget itu penting, tapi jangan cuma fokus ke harga termurah. Pertimbangkan juga fitur dan kualitas perlindungannya.

Langkah-Langkah Singkat Memilih Antivirus:

  1. Tentukan Budget: Mau gratisan (termasuk Microsoft Defender Antivirus) atau berbayar?
  2. Identifikasi Kebutuhan Fitur: Fitur apa aja yang lo butuhin banget?
  3. Cek Performa dan Kompatibilitas: Pastikan nggak bikin komputer lemot dan cocok sama OS lo. Ingat, Microsoft Defender Antivirus sangat ringan!
  4. Lihat Hasil Uji Independen: Penting banget buat ngecek tingkat deteksi dan akurasinya.
  5. Coba Dulu (Kalau Ada Trial): Manfaatkan masa trial kalau tersedia untuk antivirus berbayar.
  6. Baca Review Pengguna: Cari tahu pengalaman orang lain yang udah pake antivirus itu.

Kesimpulan

Milih antivirus yang bagus itu memang butuh sedikit riset dan pertimbangan. Jangan asal pilih, karena ini menyangkut keamanan data dan privasi lo. Ingat, antivirus itu bukan cuma buat ngedeteksi virus, tapi juga buat ngelindungin kita dari berbagai ancaman digital yang makin canggih.

Buat lo pengguna Windows, jangan pernah meremehkan Microsoft Defender Antivirus! Untuk kebutuhan dasar, dia udah sangat mumpuni dan terus ditingkatkan oleh Microsoft. Kalau lo merasa cukup dengan perlindungan yang dia tawarkan dan nggak perlu fitur ekstra, nggak perlu lagi install antivirus pihak ketiga. Ini bisa menghemat uang dan menjaga performa komputer lo tetap optimal.

Investasi sedikit di antivirus berbayar yang berkualitas itu jauh lebih murah daripada harus kehilangan data penting atau jadi korban penipuan online. Tapi kalau budget terbatas, antivirus gratisan yang bagus pun udah lumayan kok buat perlindungan dasar.

Yang paling penting adalah jangan pernah lengah! Antivirus itu cuma salah satu lapis pertahanan. Kita juga harus tetap hati-hati waktu Browse, download file, atau buka email dari orang yang nggak dikenal.

Semoga artikel ini ngebantu lo ya dalam milih antivirus yang paling cocok buat kebutuhan lo! Jangan lupa, jaga terus keamanan digital lo! Kalau ada pertanyaan lagi, jangan sungkan buat nanya ya!

 


Artikel sebelum diupdate:

A: Bos, antivirus mana sih yang bagus?
B: Hmm... tumben lo nanya gituan? Napa emangnya?

A: Abisnya gue bingung nih milih antivirus buat laptop gue
B: Bingung kayak gimana maksud lo?

A: Gue nanya ke teman gue katanya yang bagus itu Kaspersky, trus gue tanya lagi ke temen gue yang lain, katanya yang gratisan aja udah bagus, jadi mana yang bener?
B: Hmm... gimana ya, itu semua tergantung sama kebutuhan lo

A: Hah? Maksudnya?
B: Gini lho... secara di dunia ini ga ada antivirus yang sempurna, pasti ada kekurangannya termasuk Kaspersky yang dibangga-banggain banyak orang

A: Jadi bener dong yang gratisan aja udah bagus?
B: Ga bisa dibilang bagus juga sih, soalnya yang gratis itu memang terkenal namanya seperti Avast dan AVG, tapi kemampuan mereka juga ada kelemahannya dong

A: Waduh, gue jadi tambah bingung nih
B: Ya udah, sekarang gue tanya, lo make laptop buat apa aja?

A: Yaa cuma ngetik-ngetik tugas kuliah sama browsing internet doang sih
B: Ga pake acara download-download hal-hal yang 'ekstrim' kan?

A: Ga lah! Ngaco lo!
B: Nah kalo gitu mending lo pake yang gratisan aja, saran gue Avast karena lebih mudah installnya dan ringan saat dijalankan

A: Lho? yakin aman nih?
B: Iya, karena Avast yang gratis emang ditujukan untuk pengguna kasual macam lo, yang cuma ngetik-ngetik sama internetan doang

A: Trus apa bedanya sama Kaspersky yang disaranin temen gua?
B: Kaspersky itu bayar, yaa rata-rata 300 ribuan lah selama setahun

A: Buset! Muahal amat!?
B: Heh, jangan mikir mahal untuk saat ini, coba lo pikir-pikir lagi, seandainya laptop lo kena virus, lo musti install ulang kan? Keluar cepek kalo ke toko komputer kan buat servisnya?

A: Iya juga sih
B: Nah, itu baru sekali, coba kalo bulan berikutnya kena lagi, kena lagi, dan terus dan terus tiap bulan. Berapa duit lo abis? Mendingan lo keluar duit Rp300.000 setahun daripada duit lo ilang cepek tiap bulan

A: Emang apa untungnya kalo gue pake yang bayar-bayar kayak gitu?
B: Ehem, coba gue tanya ke lo... Lo kan sering ngerjain tugas kampus, lo pasti browsing-browsing kan? Nah, lo yakin ga situs yang lo googling secara acak gitu bakalan aman?

A: Ga juga sih
B: Nah, Kaspersky yang berbayar ini, dalam hal ini yang Kaspersky Internet Security ya, bisa mencegah situs-situs yang berbahaya itu merusak laptop lo

A: Wuah!? Bisa ya kayak gitu?
B: Ya bisa aja dong, namanya juga virus

A: Tapi gue masih bingung, kan antivirus yang berbayar ga cuma Kaspersky, masih ada yang namanya Norton kalo ga salah
B: Iya betul, memang ga cuma Kaspersky antivirus berbayar di dunia

A: Trus diantara yang berbayar itu mana yang bagus
B: Wah, ini pertanyaan susah

A: Koq gitu?
B: Iya, seperti yang gue bilang tadi, ga ada software antivirus yang sempurna di dunia ini, masing-masing punya kelebihan dan kelemahan

A: Trus gimana dong?
B: Nah, untungnya ada lembaga yang secara berkala menguji setiap software antivirus di dunia secara independen dan hasilnya bisa kita lihat secara bebas

A: Wuih! masak!? Apa nama lembaganya?
B: Ada dua yang terkenal, AV Comparatives sama AV-Test

A: Itu lembaga beneran menguji kemampuan antivirus?
B: Bener, mulai dari proses install, cara pendeteksian virus, berapa banyak virus yang bisa dideteksi, berapa banyak virus yang lolos sama pemindaian, semua dites tanpa pandang bulu

A: Trus apa untungnya tes kayak begituan?
B: Untungnya kita sebagai pengguna yang awam bisa tertolong, kita bisa memilih secara objektif mana antivirus yang terbaik berdasarkan hasil pengujian independen itu, pengujiannya ga cuma sekali setahun, setiap minggu dan setiap bulan selalu diuji terus, jadi kita bisa memantau kemampuan antivirus yang ingin kita pakai

A: Hmm... gitu ya? Oke deh, nanti gue cek... Jadi untuk sekarang saran lo ke gue apa nih?
B: Saran gue, kalo penggunaan laptop lo masih sederhana, cuma buat ngetik-ngetik, FB-an dan hal-hal kecil lainnya, pake aja dulu yang gratisan, udah cukup aman koq... Tapi kalo lo penggunaannya udah mengarah ke download software bajakan, buka situs bokep, dan belanja online pake Paypal dan Amazon, maka udah saatnya lo pake yang berbayar, karena fiturnya lebih aman untuk hal-hal seperti itu